Ketidaktahuan

Hari ini gue baru baca blog post baru dari Kamga, iya, selain suaranya yang bagus I adore his writing for so long. It's very light and eerie yet so deep and feel so right. Tanpa memerlukan usaha yang keras dan bahasa yang berlebihan tulisan beliau menurut gue sangat catchy, so then today I found a quote on his writing "Ketidaktahuan membuat kita marah dan frustasi, ketidaktahuan membuat kita mengutuk dan mencaci, ketidaktahuan membuat kita merasa bodoh, dan percayalah bahkan orang bodoh pun tidal suka merasa bodoh" dan kalo boleh ditambahin ketidaktahuan menurut gue pribadi membuat kita merasa kosong dan kadang nggak tau harus berbuat apa.

Nggak, gue nggak lagi curhat tapi coba deh ya kalo dipikir dalam bagian kehidupan manapun ketidaktahuan bikin kita tersesat. Contoh sederhana aja terjadi kurang lebih 2 minggu yang lalu, ketika gue sedang dalam masa UAS (iya kampus gue emang lama, yaudalah) gue merasa udah belajar, buka buku sana sini, cari kisi-kisi sana sini, begitu ujian hampir 75% dari ujian ngga ada sama sekali di kisi-kisi. And you know what happen, as soon as I got out from the class gue rasanya kayak mau remuk karna ngga tau mau jawab apa pas ujian. Eh yaelah lo udah mahasiswa kali jangan kaya anak SMA gitu ah biasa aja. Gue gak bisa biasa aja (trust me I tried), rasa bodoh karna gak bisa jawab soal ujian kemaren masih kerasa sampe sekarang dan lebih sedihnya gue gatau harus apa karna hasilnya belom keluar. Iya gue merasa bodoh.

Hal lain yang paling cheesy adalah menunggu konfirmasi dari orang lain tentang sesuatu yang ingin dilakukan bersama, dan gue orang yang paling benci nunggu balesan. I don't know wether or not they read my text atau mereka sebenernya males aja ketemu gue dan berurusan sama gue. Lebih ngga enak lagi kalo mereka ngga bilang yang sejujurnya dan malah ngomong ke orang lain dengan alasaan "ya gue kan ngga enak sama dia kalo gue bilang gue males" ketidaktahuan macam itu membuat gue marah, bukan sama mereka tapi sama diri gue sendiri betapa gue merasa sudah cukup kenal siapa mereka yet I still dont know who they are. And yes in the end it makes me feel a shit load of stupidness filling my head.

Karna banyak ketidaktahuan yang gue punya, nggak jarang gue mengutuk diri sendiri. Kadang itu sebuah hal yang bagus karena membangun rasa ingin tahu gue dan mau nggak mau gue akan cari informasi sampe ke akarnya yang kadang bikin orang lain merasa terganggu (keliatan dari masing-masing muka mereka) atau kadang itu membuat gue diem aja dan nggak tau harus apa karna nemunya malah jalan buntu. Nah jeleknya gue jalan buntu itu akan gue pikirin terus sampe jadinya over-thinking (harus dikurangin ._.v)

Jaid intinya gue ngga suka ketika gue ngga tau apa-apa, paling nggak gue harus tau sedikit tentang apapun itu. Karna ketika kita nggak tau apa-apa dan nggak punya siapa-siapa untuk menolong, cuma otak kita yang bisa menolong and it needs a brain that knows. Bukan otak yang sok tau.



the rest of kamga's post: http://kamga-mo.tumblr.com/post/76811315543/monolog-same-love

Comments